REFORMASI INTELIJEN - AN OVERVIEW

reformasi intelijen - An Overview

reformasi intelijen - An Overview

Blog Article

Berbagai kasus dugaan politisasi intelijen, penyalahgunaan intelijen, hingga inefektivitas intelijen masih mendapatkan respons pengawasan yang minim yang selama ini menjadi penghambat berjalannya agenda reformasi intelijen.

Pertumbuhan investasi ini mencerminkan peningkatan kepercayaan Trader terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Law No. seventeen of 2013 on Societal Companies offers there are two forms of CSOs, particularly (1) the ones with authorized entity, which include Foundations and Associations; and (two) societal corporations without having lawful entity position, which involve any businesses put in place by civil Modern society. The registration position for a Societal Group is received mechanically by a Foundation or an Association in the event the lawful entity standing is granted because of the Ministry of Law and Human Rights, so that they are not necessary to undertake added registration for the Ministry of Home Affairs.

DENPASAR – Dalam dunia pengintaian atau penyusupan, dahulu kita mengenal istilah “Telik Sandi”. Istilah ini berasal dari bahasa Indonesia dan dikenal pada zaman kerajaan-kerajaan, di mana Telik Sandi adalah sebutan untuk mata-mata kerajaan yang bertugas mengawasi kerajaan-kerajaan lain.

One of many elements triggering the amazing strategic intelligence ‘electricity’ was the full control of intelligence by President Soeharto over the Orde Baru

Dari ketiga contoh pendadakan strategis yang terjadi di Indonesia tersebut tentunya ada pengaruh dari pihak asing baik secara tangible

Makalah ini berfokus pada isu-isu pemilu setelah period reformasi. Dengan mempelajari literatur yang ada situs web sebagai bahan perbandingan antara pemilu ke pemilu.

Konsep intelijen dalam memori kolektif rakyat Indonesia cenderung bermakna negatif karena dikaitkan dengan pekerjaan dinas rahasia pemerintah yang menangkap, menyiksa, dan bahkan melenyapkan lawan-lawan politik pemrintah yang tengah berkuasa. Praktek-praktek ini sering terjadi di masa lalu, bahkan masih ada di era reformasi saat kematian aktivis HAM Munir dikaitkan dengan aparat intelijen BIN.

Bahkan jika aksi terorisme telah terjadi seperti Ali Imron yang dalam penjara, ia tetap dimanfaatkan untuk kepentingan intelijen.

Para reformator menyadari apa yang terjadi dalam gereja, hati nurani mereka tidak bisa melihatnya begitu saja bagaimana hidup umat Tuhan yang jauh dari firman Tuhan.

Untuk mencegah terulangnya pendadakan strategis perlu dilakukan penguatan terhadap intelijen di Indonesia. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam rangka penguatan intelijen negara.

Selama ini kritik dari elemen masyarakat sipil terhadap institusi keamanan seperti BIN terus bermunculan akibat ketidakpastian pertanggungjawaban negara atas berbagai pelanggaran HAM yang terjadi selama orde baru misalnya berbagai kasus penghilangan aktivis.

, although the force of the new governing administration on the security apparatus to beat this security disturbance has strengthened, the actions taken are already slow and sub-best.

The public trauma from remarkable intelligence ‘powers’—Specially armed service intelligence—allowing control of the general public sphere and also the political technique has not absolutely disappeared nevertheless. In a country which includes knowledgeable 32 yrs of authoritarian with the Orde Baru (New Buy) rule (1965-1998), the arrangement of all intelligence aspects in governing administration organizations and ministries stays an essential problem.

Report this page